10 TAHUN MELEWATI KANKER LAMBUNG YANG SUDAH MENYEBAR KE OTAK
Ibu Sioe tak bisa bangun setelah kemo kelima. Duduk di tempat tidur pun hanya kuat sebentar.
Hasil scan PET-CT tanggal 18 September, 2013 menunjukkan massa recurrence di bekas operasi di lambung (gaster) disertai adanya penyebaran di otak. Hasil MRI sebelumnya sudah didapati penyebaran ke otak kecil kanan dan kiri sebesar 1-2 cm yang menyebabkan kondisinya sulit bangun.
3 bulan sebelumnya Bu Sioe didiagnosa kanker lambung. Ia kemudian menjalani operasi pengangkatan massa kanker hingga sebesar sepertiga lambungnya. Setelah operasi kemudian menjalani kemo sebanyak 6 kali.
Belum selesai kemo, kanker di lambungnya sudah muncul lagi di dekat bekas operasi, ditambah ada penyebaran di otak. Kondisinya semakin menurun.
Mengetahui kanker yang diderita ibunya tak bisa ditahan dengan operasi dan kemo, putra Bu Sioe mulai mencari alternatif lain. Akhir September 2013, ia tak terlalu sulit menemukan ECCT yang saat itu sedang ramai jadi pembicaraan di media. Ia tak menghiraukan kontroversi yang sedang muncul saat itu di kalangan medis dan umum secara luas.
Ia mendapatkan alat ECCT berupa penutup perut (corset) dan penutup kepala (helmet) untuk ibunya, dianjurkan untuk dipakai selama 4X2 jam sehari.
Reaksi setelah beberapa hari pemakaian cukup dahsyat, keluar pup berwarna hijau dan hitam dengan bau yang sangat menyengat, buang angin yang terus-menerus keluar seperti berentet dengan bau yang tak sedap, keringat yang bau menyengat dan lengket, serta buang air seni yang keruh dan bau sangat pesing.
Seiring dengan pembuangan yang sangat ekstrim, kondisi Bu Sioe juga membaik dengan cepat. Seminggu setelah pakai alat ia sudah mulai bisa duduk lebih lama. 2 minggu susah mulai bisa berdiri dan jalan.
Ia masih menyelesaikan kemo yang tinggal sekali lagi. Dan terus memakai alat setelah seluruh kemo selesai.
1 bulan setelah pemakaian kondisinya relatif sudah normal, berat badannya sudah mulai bertambah, nyeri dan pusing sudah jauh berkurang tanpa obat pereda nyeri, meskipun kadang-kadang masih ada lemas.
Hasil PET scan setelah pemakaian alat 1.5 tahun (Mei 2015) dinyatakan sudah CLEAR. Kondisi umumnya juga sudah normal, relatif tak ada keluhan. Bu Sioe masih terus memakai alat hingga 1 tahun kemudian, untuk preventif.
Lama tak ada kabar, Juli 2023 Bu Sioe datang kembali diantar anaknya. Ia mengeluhkan ada vertigo. Hasil CT scan ada kemunculan lagi massa sebesar 2 cm di otak kecilnya.
Ia mendapatkan alat terbaru untuk mencover tumor yang muncul lagi di otaknya. Alat barunya hanya disuruh dipakai 2X2 jam, separoh jam pemakaian pertama kali. Tetapi kali ini Bu Sioe mendapatkan alat berupa rompi juga, untuk preventif area perut, paru-paru dan liver. Keluhannya hanya sebentar terjadi setelah pakai alat lagi, sakit kepala dan vertigonya hilang.
Semoga tetap sehat buat Ibu Sioe.
Tentang ECCT:
https://c-techlabs.com/electro-capacitive-cancer-therapy-ecct-devices/
Comments
Post a Comment