PENGGUNA ECCT PERTAMA UNTUK KANKER PANKREAS, DINOBATKAN SEBAGAI SURVIVOR TERLAMA DI AUSTRALIA
Pak Budi Santoso adalah pengguna ECCT pertama untuk kasus kanker pankreas yang telah melewati 10 tahun. Ia didiagnosa kanker pankreas yang sudah menyebar ke liver tahun 2014 dan menjalani pengobatan di Australia. Hanya karena alternatif medis yang sangat terbatas untuk kasus kanker pankreas ditambah sudah ada penyebaran jauh, atas rekomendasi adiknya yang seorang dokter di Indonesia ia kemudian pulang ke Indonesia untuk mendapatkan alat ECCT. Awalnya agak skeptis karena kankernya masih membesar setelah pemakaian beberapa bulan, tetapi ia terus memakainya hingga akhirnya perlahan bisa mengecil dan bersih. Melewati 10 tahun di pertengahan 2024 kondisinya sangat sehat, terbebas dari kanker, dan dinobatkan sebagai survivor kanker pankreas terlama yang masih hidup di Australia.
Gambar: Pak Budi Santoso bersama isteri dan saudaranya saat melakukan aktifitas hiking tahun 2023.
Diawali dari hasil pemeriksaan dan diagnosa dokternya di Australia tahun 2014, Pak Budi Santoso (70) dinyatakan terkena kanker pankreas yang sudah menyebar luas di liver. Hasil CT scannya menunjukkan adanya tumor di pankreas sebesar 1.6 cm, disertai kalsifikasi yang menandakan proses keganasan dan nodul di liver yang tersebar di seluruh liver dengan berbagai ukuran yang terbesar mencapai 3.6 cm.
Prognosis kanker pankreas yang menyebar ke hati secara umum relatif buruk. Angka kelangsungan hidup 5 tahun sangat rendah, hanya sekitar 3% untuk stadium yang sudah lanjut (stadium IV). Gejalanya meliputi penurunan berat badan, penyakit kuning, nyeri perut, dan pembengkakan perut. Pengobatan pada stadium ini umumnya hanya sebatas pada perawatan paliatif untuk meringankan gejala dan meningkatkan kualitas hidup, karena kanker sudah tidak dapat dioperasi atau tidak bisa disembuhkan.
Karena tak banyak alternatif yang ada secara medis, baik di Australia maupun di dunia, Pak Budi pulang ke Indonesia dan datang ke C-Care Riset Kanker diantar oleh adiknya yang seorang dokter untuk dibuatkan alat ECCT.
Secara umum kanker pankreas yang sebagian besar adalah tipe adenokarsinoma mempunyai respon yang baik terhadap terapi medan listrik ECCT, sel ganas relatif mudah bisa dimatikan dengan tanpa mengganggu sel-sel yang sehat. Hanya kecepatan respon tergantung tingkat keganasannya. Untuk tingkat keganasan tinggi seperti jenis undifferentiated adenocarcinoma, massa ukuran 3-5 cm berdasarkan studi kasus umumnya bisa dimatikan dalam waktu 1-3 bulan. Sel-sel mati untuk tipe keganasan tinggi umumnya relatif sedikit mengandung lemak dan kolesterol, sehingga bisa terbuang relatuf mudah keluar melalui ekskresi tubuh dalam bentuk lendir yang tercampur dalam pup.
Untuk jenis tingkat keganasan rendah seperti well-differentiated adenocarcinoma, untuk massa ukuran yang sama perlu waktu yang relatif lebih lama bisa mencapai 6-9 bulan untuk mematikan sebagian besar massanya. Sel-sel mati lebih banyak mengandung lemak dan kolesterol sehingga lebih liat dan lebih sulit terbuang melalui ekskresi tubuh.
Permasalahan yang sering terjadi untuk kasus kanker pankreas umumnya karena efek pembuangan sel-sel mati yang lambat, menyebabkan peradangan pada area massa tumor hingga menimbulkan sakit serta efek penumpukan gas detoksifikasi yang bisa berakibat seperti efek masuk angin.
Untuk massa pada posisi caput (kepala) maupun corpus (badan) masalah peradangan bisa menimbulkan penekanan pada saluran empedu umum (common bile duct, CBD) maupun saluran pankreas (pancreatuc duct). Untuk itu sebelum terapi ECCT dilakukan perlu tindakan paliatif di rumah sakit meliputi bypass empedu untuk mengatasi penyumbatan saluran empedu, bypass lambung untuk mengatasi penyumbatan yang menghalangi makanan keluar dari lambung, dan juga pemasangan stent untuk membuka kembali saluran empedu yang tersumbat.
Apabila pembuangan sel-sel mati lancar, berdasarkan studi kasus ECCT umumnya progres membaik relatif cepat, massa bisa menyusut dalam waktu 3-6 bulan untuk tipe keganasan tinggi, atau 9-12 bulan untuk tipe keganasan rendah. Hany untuk massa yang relatif besar (>3 cm) umumnya tersisa sebagian massa menjadi jaringan parut yang bisa mengurangi kapasitas pankreas meskioun sudah sembuh. Massa penyebaran kecil-kecil pada organ jauh relatif tak menjadi masalah secara terapi ECCT selama tercover dengan baik. Penyebaran dalam bentuk lesi kecil-kecil memudahkan proses pembuangan sel-sel mati, umumnya dengan pemakaian ECCT bisa lebih cepat bersih dibanding massa awalnya.
Alat ECCT yang dibuatkan untuk Pak Budi saat itu berupa corset yang menutupi seluruh perut termasuk bagian pankreas dan liver. Ia disarankan memakai selama 4X1 jam per hari selama bulan pertama. Masuk bulan kedua pemakaian dinaikkan menjadi 4X2 jam. Untuk alat generasi baru ECCT didesain untuk membersihkan penyebaran terlebih dahulu, sehingga dibuat dengan cakupan coverage yang lebih luas seperti bentuk selimut (blanket) dan alas tidur dengan pemakaian alat yang jauh lebih pendek, mulai 2X15 menit. Dengan spesifikasi alat terbaru penyebaran luas yang mungkin terjadi bisa dibersihkan terlebih dahulu sebelum mengatasi massa awalnya.
Untuk kasus Pak Budi semua reaksi muncul beberapa hari setelah pemakaian alat seperti air seni yang bau menyengat, buang air besar yang berwarna gelap/hitam, bau menyengat dan berlendir, serta buang gas yang terlalu sering dan mau busuk.
Setelah pemakaian 3 bulan, kondisi umum Pak Budi relatif lebih baik/sehat, tak ada keluhan, rasa sakit yang dirasakan sebelumnya sudah hilang. Hanya hasil PET scan setelah pemakaian 3 bulan menunjukkan adanya ukuran massa yang cenderung membesar di bagian liver, tetapi tak ada indikasi penyebaran baru.
Pembesaran massa setelah pemakaian 3 bulan dibandingkan dengan ukuran sebelumnya bisa terjadi karena ada jeda lebih 3 bulan sebelum pakai alat yang memungkinkan cukup waktu bagi massa kanker untuk berkembang. Proses inflamasi akibat penumpukan sel-sel mati yang belum terbuang dalam waktu 3 bulan juga bisa terjadi, menyebabkan nodul lama cenderung membengkak, sebelum akhirnya akan terbuang secara perlahan lewat buang air kecil dan besar. Tak adanya nodul baru menunjukkan bahwa proses penyebaran berhenti selama 3 bulan pemakaian alat.
Untuk kasus penyebaran di liver dari massa tipe adenokarsinoma pankreas umumnya juga berada dalam bentuk terselubung selaput (lobulated lesion). Massa terselubung dengan pemakaian ECCT umumnya berubah dari awalnya solid menjadi kistik (mati) dalam waktu 3-6 bulan. Ukuran massa kistik yang sifatnya cair di dalam selaput umumnya membesar dibanding ukuran massa solid awal. Secara perlahan massa kistik akan mengecil melalui proses kesetimbangan osmosis darah, hingga akhirnya mengempis (tak terdeteksi) dalam waktu 6-12 bulan setelah pemakaian alat.
Kondisi umum Pak Budi secara fisik tak ada masalah. Ia meneruskan pemakaian alat ECCT sambil terus melanjutkan pemeriksaan rutin oleh dokternya di Australia. Progres pengecilan massa tumor di liver maupun di pankreas mulai terjadi setelah pemakaian selama setahun. Dari tahun ke tahun kondisinya semakin membaik. Ia dinyatakan bersih setelah pemakaian 5 tahun. Sejak itu alatnya sudah tak dipakai lagi. Meskipun begitu pemakaian alat ECCT seterusnya tetap dianjurkan karena selain mencegah muncul kembali, alat ECCT juga punya efek melancarkan peredaran darah, menjaga kesehatan secara umum.
Pak Budi Santoso sudah menjadi warga negara Australia dan tinggal menetap di Australia bersama isterinya. Dalam usianya yang saat ini sudah di atas 80 tahun kondisinya sangat baik. Ia masih bisa mengikuti aktifitas bersama isteri dan teman-temannya seperti naik gunung dan hiking. Setiap harinya ia bangun jam 2 pagi, mandi dan sholat tahajud dan berdoa untuk orangtua dan saudara-saudaranya yang telah mendahului, untuk isterinya, dan anak-anak serta cucu dan cicitnya meskipun belum dikaruniai anak, kemudian diteruskan membaca Al-Quran hingga menjelang fajar dan berangkat ke mesjid untuk sholat subuh.
Tahun 2023 yang lalu Pak Budi mendapat penghargaan dari lembaga kanker Australia sebagai pemegang rekor terlama kasus kanker pankreas stadium 4 yang telah menyebar ke liver dan dalam kondisi sehat.
Tahun 2024 ia melewati 10 tahun sebagai survivor kanker sejak pertama kali didiagnosa, dan sekaligus menjadi survivor kanker pankreas pengguna ECCT pertama. Kondisinya sehat dan terbebas dari kanker.
Semoga tetap sehat seterusnya buat Pak Budi Santoso(WS).
Tentang ECCT:
https://c-techlabs.com/electro-capacitive-cancer-therapy-ecct-devices/

Comments
Post a Comment