SUAMI ISTERI BERJUANG MELAWAN TUMOR TAK BISA DIOPERASI DI USIA LANJUT MELEWATI 10 DAN 5 TAHUN DENGAN ECCT

Pak Samidin didiagnosa tumor langka leiomioma di rongga pelvis (perut bawah) tahun 2012. Massa tumornya melekat di dinding luar kandung kemih dan pembuluh darah besar, sehingga tak bisa dioperasi langsung. Untuk melepaskan pelengketan massa Pak Samidin memakai ECCT sebelum operasi, sehingga operasi berjalan lancar dan bersih dan pakai alat ECCT lagi setelah operasi untuk mencegah terjadinya kekambuhan.  Bersamaan dengan 5 tahun Pak Samidin mencapai remisi, isterinya Ibu Sudartati yang selalu mendampinginya berobat juga didiagnosa tumor di otak tepat di belakang mata kiri melekat pada batang otak dan otak kecil, sehingga tak bisa dioperasi. Bu Sudartati hanya bisa mengandalkan ECCT yang berefek lambat terhadap tumor jinak. Akhir 2024 Bu Sudartati dan suaminya Pak Samidin masing-masing melewati 5 dan 10 tahun sebagai survivor.


Gambar: KANAN: Gambar CT scan Pak Samidin sebelum dan sesudah pakai ECCT dialnjutkan operasi; TENGAH: Gambar MRI Bu Sudartati sebelum dan sesudah 5 tahun pakai ECCT yang menunjukkan massa semakin memudar dan sedikit menyusut; KIRI: Foto Pak Samidin dan Bu Sudartati ketika mencapai 5 tahun dan 10 tahun sebagai survivor.


Tahun 2012 Pak Samidin terkena tumor di dalam rongga perut jenis leiomioma. Tumornya melekat pada dinding luar kandung kemih dan aorta (pembuluh darah besar) dengan ukuran mencapai 23 cm, sehingga tak bisa dioperasi langsung. Kalau dioperasi seluruh kandung kemihnya juga harus diangkat, dan yang menempel pada aorta tak bisa diambil, sehingga rawan tumbuh kembali.
Untuk membantu melepaskan pelengketan Pak Samidin memakai alat ECCT terlebih dahulu selama 6 bulan. Setelah pakai alat tumornya bisa diangkat bersih tanpa mempengaruhi organ lain. Alat ECCT dipakainya lagi pasca operasi sehingga mencegah kekambuhan.

Untuk kasus seperti yang dialami oleh Pak Samidin pemakaian ECCT selama 3-4 bulan umumnya bisa membantu mematikan sel-sel tumor aktif yang terbungkus selaput, melemahkan massa tumor secara keseluruhan serta melepaskan pelengketan dari jaringan sekitar sehingga bisa dioperasi dengan bersih. Pemakaian alat segera setelah operasi akan membantu membersihkan sel-sel tumor yang masih sisa, mencegah kemunculan lagi dan penyebaran kalau ganas.
Tahun 2019 Pak Samidin melewati 5 tahun sejak pertama pakai ECCT, tak pernah ada kekambuhan lagi. Akan tetapi di tahun yang sama Bu Sudartati juga didiagnosa tumor otak. Posisinya di belakang mata sebelah kiri, memenuhi rongga otak antara mata dan batang otak yang disebut area sella dan suprasella, melekat dan mendesak batang otak dan otak kecil serta merambat hingga otak besar, tak bisa dioperasi.
Untuk kasus seperti yang dialami oleh Ibu Sudartati, ECCT bisa mematikan tumor jinak, tetapi karena tumor jinak berkembang sangat lambat, respon terhadap alat ECCT juga lambat, karena ECCT hanya berefek pada saat sel sedang aktif membelah, yaitu saat aktifitas listrik sel sanngat tinggi dan bisa dipengaruhi oleh medan listrik dari laur yang dihasilkan oleh perangkat alat ECCT. Ketika sel dalam keadaan diam, yang merupakan kondisi sebagian besar waktu bagi tumor jinak, pemberian medan listrik dari luar tak mampu memberikan efek merusak pada sel itu.

Di samping itu tumor jinak umumnya terselubung selaput, sel mati tak bisa terbuang keluar dengan selaput dengan baik. Cairan dari sel-sel tumor yang mati masih dimungkinkan keluar melewati selaput melalui mekanisme membrane permeability yang dikendalikan oleh tekanan osmosis di dalam dan di luar membran (aliran darah). Agar mekanisme ini bisa berjalan dengan baik perlu menjaga tekanan osmosis darah selalu dalam kondisi normal dengan cara menjaga kadar albumin dan elektrolit darah pada level normal.

Apabila albumin dan elektrolit darah turun di bawah normal fenomena kebalikan yang disebut reverse osmosis akan terjadi, cairan dari luar membran justeru mengalir masuk ke dalam membran, massa tumor membesar akibat cairan yang menggelembung, meningkatkan tekanan intrakranial. Program alat ECCT dilengkapi juga program untuk membantu cairan keluar membran dengan program modulasi gelombang khusus untuk meningkatkan permiabilitas membran, tetapi alat juga tak berfungsi apabila tak disertai dengan menjaga kadar albumin dan elektrolit darah pada level normal.

Untuk kasus seperti yang dialami oleh Ibu Sudartati tanpa operasi dengan mekanisme di atas masih memungkinkan massa mengecil secara perlahan tetapi akan mencapai titik kesetimbangan tertentu di mana massa tumor tak bisa mengecil lagi alias stagnan.
Selama 5 tahun tumor otak Bu Sudartati hanya menyusut beberapa mili, tak bisa hilang. Tetapi ia bisa menerima kondisi tak berubah itu meskipun telah melewati 5 tahun. Hal yang sulit diterima oleh banyak orang yang mengalami hal yang sama. Banyak yang tak bisa menerima hanya stagnan saja. Tetapi stagnan saja kemungkinan hal yang cukup, karena resiko menghilangkan tumor itu sendiri dengan operasi adalah kematian.
Hari ini Pak Samidin dan Bu Sudartati masing-masing melewati 10 tahun dan 5 tahun dalam kondisi sehat. Semoga tetap sehat, panjang umur serta terus berbahagia buat Pak Samidin dan Bu Sudartati (WS).

Comments